Kamis, 22 September 2016

DIGITASI PETA (SIG)

Share laporan gue pada praktikum tahun kemarin moga bermanpaat Gan 



KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
REKAYASA SOSIAL TAMBANG


PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
ACARA II
DIGITASI



OLEH :
F1B3 14 012
KENDARI
2015



BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LANDASAN TEORI
        Sitem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Infdormasi geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis yang berbasis digital computer (Nurpilihan Bafdal, Dkk 2011).
       Digitasi adalah proses mengkonversi fitur pada peta spasial ke dalam format digital. Ada dua teknik mendigit data yang lazim digunakan yakni menggunakan alat bantu yang disebut digitizer, dan mendigit langsung pada layar komputer dengan bantuan mouse yang dikenal dengan istilah digitasi on screen.
Sumber  data  peta  untuk  digitasi  dibagi  menjadi  beberapa  bagian, antara lain sebagai berikut :
*      Data Image Raster
*      Data Tabular
*      Data hasil pengukuran lapangan.
*      Decimal Degree (DD)
*      Degree Minute Second(DMS)
Syarat-syarat memilih data Image Raster
a.  Memiliki Koordinat Acuan yang Jelas dan akurat b.       Memiliki Skala
c.  Memililiki Bagian dan Batas (Boundary) jelas d.       Arah Utara yang Jelas.
Ada dua macam jenis digitasi:
a.  Digitasi dengan meja digit (digitizer)
b.  Digitasi on screen.
       Masing-masing kegiatan digitasi tersebut adalah tidak lain untuk menghasilkan data digital. Proses digitasi dilakukan dengan meng klik” lajur dan jalus garis, batas tepi dari objek yang ada. Seperti jalan, sungai, batas bidang tanah, bangunan, dll.
Proses ini biasanya di lakukan sesuai dengan kebutuhan data yang akan di hasilkan. Apabila kita hanya ingin membuat peta jaringan jalan maka kita cukup menlakukan pendigitan pada objek jalan. Sedangakan objek lain dapat diabaikan. Sehingga hasilnya berupa peta garis berupa jalan ( Jonathan, 2010)
       Digitasi peta, bertujuan untuk mengubah data raster ke dalam bentuk data vektor, sesuai dengan pengelompokan yang dibuat berdasarkan obyek yang sama, misalnya untuk jalan, rumah, tanah kering, vegetasi dan lain sebagainya. Digitasi peta yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan teknik on screen digitasi pada layar computer ( Yarizka 2009).
       Dalam digitasi penggunaan metode digitasi tergantung dari data masukan. Jika ketersediaan alat untuk merubah data manual menjadi data  gambar  digital  (bukan  peta  raster)  tidak  ada,  maka  digitasi manual dengan meja digitizer yang dilakukan. Sedangkan jika kita memiliki alat scanner maka kita dapat melakukan kegitan digitasi on screen. Perbedaan digitasi dengan meja digitizer dengan on screen adalah pada digitasi dengan meja digitizer memerlukan meja khusus yang terhubung ke komputer, sedangkan jika digitasi on screen dibutuhkan  alat  lain  yaitu  scanner  untuk  merubah  data  manual (gambar) menjadi data gambar digital. Digitasi  garis dilakukan  untuk menampilkan data yang terdiri dari fitur yang terlalusempit untuk digambarkan sebagai are atau poligon (Trisasongko 2012). Fitur garis pada peta dengan skala yang besar biasa digunakan untuk menggambarkanjalan tol, jalan setapak, dan rel, sedangkan fitur garis pada peta dengan skala yang lebih kecil digunkan untuk menunjukkan kenampakan sungai, batas-batas selat, dan lain-lain. Digitasisungai tidak dapat ditampilkan dalam fitur garis pada peta dengan skala yang besar, sebab pada peta skala besar, kenampakan sungai pada peta memiliki luasan sehingga harus dinyatakadengan fitur poligon (Nursidik 2014).
       Bagian- bagian pemetaan digital Pemetaan digital terrdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, tenaga kerja dan perangkat intelegensia.
1.   Perangkat keras
       System masukan terdiri dari :
*      Data tekstual (atribut) dapat ditinjau dari data hidrologi, geologi teknik,tata guna lahan dll.
*      Data grafis atau peta terdiri dari peta-peta topografi dan peta-peta tematik.
      Sistem pemprosesan dan penyimpanan :
*      Pemrosesan data tekstual yaitu dapat terdiriberdiri sendiri tanpa dihubungkan dengan informasi geografis tetapi dapat juga bergantung pada informasi grafis.
*      Pemrosesan ata grafis meliputi manipulasi penyajian grafis , pembuatan peta-peta tematik, penggabungan informasi grafis , koordiant penyajian dan atributnya,overlay  atau penumpukam tema tertentu, pembuatan legenda, pembuatan garis kontur untuk tema tertentu dan lain sebaginya.
*      System keluaran.
*      Keluar adalah proses akhir daripemprosesan, data yang dihasilkan dapat berupa tabel-tabel, laporan, grafik atau peta.
 2.  Perangkat lunak Perangkat lunak yaitu alat atau media yang digunakan untuk   konversi, penggambaran, penyimpanan pemanggilan, pemanipulasian, dan anaalisis data untuk melengkapi serta   penyajian informsi.
3.    Tenaga kerja Tenga, kerja yang dilibatkan dalam proses pemetaan   digital biasanya relative sedikit dan dapat terdiri dari opersai    produksi data yang akan dikerjakan oleh pekerja.
 4.   Perangkat intelegensi Perangkat intelegensia melibatkan orang-                 orang yang ahli da;am    bidangnya masing-masing, seperti ahli        komputer, geodesi dan pakar pemograman yang dapat        mempercepat proses pekerjaan digitasi (Nurlailah, 2012).  

1.2. TUJUAN
         Adapun tujuan dari praktikum acara II adalah :
1.    Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari Digitasi
2.    Mahasiswa dapat mengetahui  proses digitasi

1.3ALAT DAN BAHAN
       Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada tabel berikut:
        Tabel 1.1 Alat Beserta Kegunaannya


NO
ALAT
KEGUNAAN
1.
Laptop
Sebagai Media dalam Pengolahan Data.
2.
Flashdisk
Mengcopy, Memindahkan File/Data.
3.
Peta
Sebagai Bahan Dasar dalam Pengolahan SIG.
4.
Software
Sebagai Aplikasi untuk Pengolahan data, menyimpan, editing dan layout.
5
Mouse
Untuk mempermudah dalam digitasi

       Tabel 1.2 Bahan Beserta Kegunaannya

NO
BAHAN
KEGUNAAN
1
Peta
Sebagai Bahan Dasar dalam Pengolahan SIG.

1.4. PROSEDUR  KERJA
        Adapun langkah-langkah dalam melakukan praktikum Digitasi :
1.  Membuat layer atau shapefile.
1.1. Klik peta Batas Administrasi.tif akan muncul gambar dibawah ini .

1.2.  Kemudian mengklik icon “Catalog” , untuk mencari folder klik data D:praktek           gis/peta/konut/reksos.                                                      
1.3. Kemudian klik kanan pilih New->shapefile akan muncul nama dan feature type . Karena yang akan didigitasi adalah kecamatan  masukan Name-> Kecamatan dan Feature type -> Polygon lalu tekan edit.



1.4.       Ulangi kegitan di atas dari 1.1 – 1.3 untuk membuat file jalan, batas kabupaten, dan  batas ibu kota.
2.     Membuat siatem koordinat.

2.1.   Untuk menentukan system koordinat yang akan digunakan klik Edit -> double klik      Geographic Coordinate System-> double klik World -> WGS 1984, lalu klik OK.



2.2.       Setelah pemberian System Koordinat, akan muncul seperti gambar dibawak, lalu tekan OK.

2.1.   Ulangi kegiatan 2.1 – 2.3 Untuk sistem koordinat yang lain.


3.     Digitasi

3.1.   Untuk memulai proses digitasi pilih Editor-> Start Editing. Lalu akan muncul kotak dialog klik continue.

3.2.   Kemudian mengklik Create Featur -> Kecamatan -> Polygon.


3.3.  Untuk memudahkan mendigitasi, perbesar peta dengan mengklik Zoom in. Setelah mengklik Zoom in akan muncul tampilan seperti dibawah ini.

3.4.        Setalah peta didigitasi seluruhnya, kemudian klik double pada tempat yang maka akan muncul gambar seperti dibawah ini.



3.5.      Untuk mengcut perkecamatan klik Tool Cut Polygon. Pada saat mengcut terlebih dahulu diluar area peta. Setelah mengcut perkecamatan maka hasilnya seperti dibawah ini. 

3.6.         Langkah selanjutnya adalah mendigitasi jalan pada peta. Sebelum memulai mendigitasi peta klik Stop Editnig. 

3.7.      Adapun jalan yang akan didigitasi pertama adalah jalan Arteri, jalan Kolektor, dan Jalan local disusul dengan Batas Kecamatan. Cara yang akan dilakukan sama dengan proses pada saat mendiditasi Kecamatan, yang membedakan adalah nama dan Feature Type “Polyline”. Kemudian akan muncul gambar seperti dibawah ini.



3.8.    Untuk memulai proses digitasi,
prosesnya pun sama pada saat mendigitasi Kecamatan. Setelah didigitasi akan muncul gambar seperti dibawah ini

Ø Untuk jalan arteri
3.9.       Selanjutnya mendigitasi Ibu Kota Kecamatan yang prosesnya sama pada saat mendigitasi kecamatan dan jalan. Yang membedakan adalah Name -> Ibu Kota Kecamatan dan Feature Type -> Point. Setelah didigitasi akan muncul gambam seperti dibawah ini.


4.     Membuat data spasial dan atribut.

4.1. Memasukkan data atribut dengan cara mengklik kanan themes kecamatan -> open attribute table dan akan muncul kotak dialog, klik Table Options -> Add Field. Kemudian akan muncul lagi kotak dialog masukan Name -> KECAMATAN dan Type -> Text kemudian mengklik OK.  


4.2 .     Langkah selanjutnya adalah memasukkan nama kecamatan berdasarkan area yang aktif. Sebelumnya mengklik Start Editing. Setelah memasukkan seluruhnya nama kecamatan akan muncul seperti dibawah  ini.  

4.3.     Kemudian untuk mengubah tampilan warna setiap kecamatan dapat mengklik kanan themes Kecamatan -> Properties –> Symbology -> Categories,  serta mengubah nama pada Value Field -> KECAMATAN –> Add All Values –> OK.

4.4.    Untuk menampilkan nama perkecamatan yang dapat mengklik kanan pada Themes Kecamatan. Kemudian akan muncul kotak dialog. Pilih Labels kemudian beri tanda  ceklis pada Label Features In This Layer, serta Label Field –> KECAMATAN -> OK.




        BAB II
          HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1.HASIL







2.2. PEMBAHASAN
       Sitem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis yang berbasis digital komputer
       Digitasi adalah proses mengkonversi fitur pada peta spasial ke dalam format digital. Ada dua teknik mendigit data yang lazim digunakan yakni menggunakan alat bantu yang disebut digitizer, dan mendigit langsung pada layar komputer dengan bantuan mouse yang dikenal dengan istilah digitasi on screen.
       Polygon Secara harfiah diterjemahkan sebagai bentuk bersudut banyak. Dalam GIS istilah poligon adalah kumpulan pasangan koordinat yang menghubungkan paling sedikit tiga titik (vertex) dan titik awal bertemu dengan titik yang paling akhir dan menutup. Misalnya Batas Administrasi.
       Polyline Secara harfiah diterjemahkan sebagai garis yang saling terhubung. Pada GIS, polyline adalah garis yang terhubung satu dengan lainnya yang terpusat pada garis induk. Misalnya sungai besar yang memiliki anak sungai.
       Point dalam kaitannya dengan data vektor, sebuah titik adalah sebuah bentukan yang memiliki koordinat X dan Y yang merepresentasikan suatu pusat atau tempat. Misalnya, Ibukota, Negara, Titik Sample.
      Zoom InDigunakan untuk memperbesar view (tampilan) yang ada dalam data frame atau peta.
      Zoom Out Digunakan untuk memperkecil view (tampilan) yang ada dalam data frame atau peta.
      Pan salah satu tool yang digunakan untuk menggeser tampilan yang ada pada Data View untuk data frame yang aktif.
      Peta Tematik Sering juga disebut sebagai peta statistik atau peta dengan tujuan khusus/tertentu untuk menampilkan pola dari satu tema saja. Misalnya Kepadatan Penduduk, Sebaran Penyakit Malaria, Iklim, dan sebagainya.
      Atribut adalah keterangan atau informasi tentang sebuah bentukan/feature dalam SIG/GIS. Biasanya berbentuk tabel yang masing-masing catatannya mempunyai kaitan dengan bentuk/feature tertentu. Contohnya bentukan/feature sungai mungkin memiliki atribut antara lain: nama sungai, panjang, tingkat sedimentasi, dapat dilintasi untuk berlayar atau tidak, dan lain sebagainya. Pada data raster, atribut biasanya mengacu kepada nilai sel raster tersebut. Pada umumnya hanya satu atribut saja yang dapat disimpan. Terkadang pada tabel atribut ini juga tersimpan keterangan bagaimana sebuah bentukan harus ditampilkan pada ArcMap. Misalnya berapa ketebalan garis, warna, jenis huruf atau font yang digunakan, dan lain sebagainya.
Data grafis/spasial merupakan data yang merupakan representasi fenomena permukaan bumi yang memiliki referensi (koodinat) lazim berupa peta, foto udara, citra satelit dan sebagainya atau hasil dari interpretasi data-data tersebut.
       Data Input merupakan data dalam SIG yang  berupa peta analog, tabel, file elektronik dari peta dan data attribute dari foto udara serta penginderaan jauh.
       Data Kualitatif adalah data yang menyajikan unsur unsur topografi berupa gambar atau keterangan, seperti jalan, sungai, perumahan, nama daerah, dan sebagainya.
       Data Kuantitatif adalah data yang menyajikan unsur-unsur topografi dalam besaran tertentu, seperti ketinggian titik, nilai kontur, jumlah penduduk, prosentase pemeluk agama tertentu, dan sebagainya.
Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik.
UTM Universal Transverse Mercator adalah sistem koordinat yang sudah diproyeksikan (Transverse Mercartor) dengan membagi bumi menjadi 60 zona yang berbeda. Masing-masing selebar 6°. Zona 1 berada pada 180° Bujur Barat hingga 174° Bujur Barat. Pertambahan zona ke arah timur.






BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
        Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari praktikum Acara II    (Digitasi) yaitu:
      Digitasi adalah proses mengkonversi fitur pada peta spasial ke dalam format digital. Ada dua teknik mendigit data yang lazim digunakan yakni menggunakan alat bantu yang disebut digitizer, dan mendigit langsung pada layar komputer dengan bantuan mouse yang dikenal dengan istilah digitasi on screen. Sumber  data  peta  untuk  digitasi  yaitu Data Image Raster, Data Tabular, Data hasil pengukuran lapangan, Decimal Degree (DD),Degree Minute Second(DMS).

3.2. SARAN
               Saran pada praktikum ini yaitu kuranggnya memahami materi yang akan di praktekkan sehingga banyak kesalahan yang terjadi saat praktikum, serta praktikan harus menjaga ketenangan saat praktikum berlangsung demi kenyaman bersama antara praktikan maupun asisten.







DAFTAR PUSTAKA

Nurlailah 2012 http://nurlailahcuteinfo.blogspot.co.id/2012/04/makadigitasi peta.html Di akses 23 November   2015 Pukul 15.16 WITA
Nurpilihan Bafdal, Kharistya Amaru, dan Boy Macklin Pareira P. 2011 . BukuAjar Sistem Informasi Geografis. Bandung : Jurusan TMIP FTIP Unpad
Nursidik 2014 http://sidicq.files.wordpress.com/2014/06/nursidik_114052   4001acara3.pdf. Di akses 23 November 2015 Pukul 15.00 WITA
Yarizka. 2009. Georeferencing dan Digitasi Peta. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
 http://nurlailahcuteinfo.blogspot.com/2012/04/makalah-digitasi-peta.html