Selasa, 22 Desember 2015

LAPORAN LAYOUT



KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
REKAYASA SOSIAL TAMBANG

PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
ACARA II
LAYOUT








OLEH :
RISAL GUNAWAN
F1B3 14 012
KENDARI
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LANDASAN TEORI
       Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja. Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi. Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan Sistem Informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa peta dasar terdigitasi (Nurshanti, 1995).
       Layout peta merupakan pekerjaan terakhir setelah input data, editing data, analisis data, penambahan label, dan pengaturan legenda daftar isi telah dilakukan. Melalui fasilitas layout dapat membuat dan mengatur data mana saja yang akan digunakan sebagai output dari proses atau analisis gis yang digunakan serta bagaimana data tersebut akan ditampilkan. Layout ini akan bermanfaat untuk memperjelas peta dan memperindah secara tampilan, selain itu tujuan yang lebih penting mengenai layout peta adalah sebagai atribut pelengkap yang mampu menjelaskan isi peta, yang merupakan informasi-informasi penting. Tanpa adanya layout, sebuah peta tidak akan berarti apa-apa, dan hanya bermakna sebagai gambar biasa. Pentingnya layout ini pada sebuah peta, sehingga perlu dilakukan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mendesain layout yang baik. Melalui praktikum ini praktikan diharapkan akan mempunyai pengetahuan mengenai layout dan dapat mengaplikasikannya untuk keperluan lain (Budiyanto, Eko, 2002).
       Sebuah layout dapat bekerja dan mencapai tujuannya bila pesan-pesan yang akan disampaikan dapat segera ditangkap dan dipahamin oleh pengguna dengan suatu cara tertentu. Selanjutnya, sebuah layout harus ditata dan dipetakan secara baik supaya pengguna dapat berpindah dari satu bagian ke bagian yang lain dengan mudah dan cepat. Akhirnya, sebuah layout harus menarik untuk mendapatkan perhatian yang cukup dari penggunanya (Faculty Petra, 2011)
       Kelebihan layout diantaranya yaitu mudah, terutama untuk pemula. Adapun Kekurangannya cukup rumit, Boros bandwidth (ukuran besar), Beberapa browser tidak terlalu baik dalam menampilkannya (Anonim, 2013).
       Layout di gunakan untuk mengintegrasikan dokumen (view, table, chart) dengan menggunakan elemen-elemen grafik yang lain di dalam suatu windows tunggal guna membuat peta yang akan di cetak dengan layout dapat di lakukan proses penataan peta serta merancang letak-letak properti peta seperti judul, lagenda, orientasi unsur-unsur peta (Erna, Novasing, 2012).
       Membuat suatu layout harus menyeimbangkan komposisi, irama, wide spce dan yang lebih penting yaitu mengatur grid. Dalam melayout, terdapat kesalahan yang sering dilakukan tanpa sengaja atau sengaja.
1. Terlalu banyak jenis font.
2. Terlalu banyak efek.
3. Terlalu banyak hiasan
4. Terlalu padat.
5. Terlalu banyak warna.
Segala hal yang terlalu itu tidak baik. Jadi gunakan elemen-elemen desain sesuai dengan kebutuhan supaya nanti jatuhnya gak alay, gak bias, gak ribet dan maksud yang mau disampaikan itu bisa mengena. (Novifa Iruzzuhria, 2013).

1.2. TUJUAN
          Adapun tujuan dari praktikum acara III (layout) adalah sebagai berikut:
1.     Praktikan dapat menegtahui pengertian layout.
2.     Praktikan dapat mengetahui komponen – komponen yang ada di dalam   layout peta

1.3ALAT DAN BAHAN
       Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada tabel berikut:
        Tabel 1.1 Alat Beserta Kegunaannya
NO
ALAT
KEGUNAAN
1.
Laptop
Sebagai Media dalam Pengolahan Data.
2.
Flashdisk
Mengcopy, Memindahkan File/Data.
3.
Peta
Sebagai Bahan Dasar dalam Pengolahan SIG.
4.
Software
Sebagai Aplikasi untuk Pengolahan data, menyimpan, editing dan layout.
5
Mouse
Untuk mempermudah dalam digitasi

       Tabel 1.2 Bahan Beserta Kegunaannya

NO
BAHAN
KEGUNAAN
1
Peta
Sebagai Bahan Dasar dalam Pengolahan SIG.

1.4. PROSEDUR  KERJA
        Adapun langkah-langkah dalam melakukan praktikumLayout :
1. Memanggil data dengan mengklik ArcMap 10.2 akan muncul tampilan        ArcMap, klik icon “Add Data” lalu masukkan peta yang telah didigitasi.
 
2.  Untuk memulai proses layout klik View → Layout View. Kemudian akan muncul gambar.                     
3. Langkah selanjutnya adalah mengatur batas kertas dengan mengklik File
     -> Page And Print Setup, kemudian akan muncul kotak dialog. Ubah  Size “A3” dan Orientation “Landscape” lalu klik OK.
4. Aktifkan Draw Tools dengan mengklik icon Customize → Draw. Setelah Draw Tools aktif  klik icon Rectangle untuk membuat atau menambahkan kotak sebagai tempat judul dan legenda peta.  Lalu Masukkan judul peta yang diinginkan dengan mengklik icon Text.
5.      Selanjutnya memasukkan gambar “logo UHO” dengan cara mengklik Insert → Picture. Letakkan gambar tepat dibawah judul peta.


6.      Kemudian memasukkan legenda peta dengan cara mengklik Insert →Legend. Kemudian akan muncul kotak dialog, klik → Next. Pada kotak dialog yang kedua ubah Legend Tittle “KETERANGAN” →Next →Next  →Next →Finish.
7.      Setelah itu, mengatur Legend “Kecamatan” supaya terlihat rapi (yakni, menyeimbangkan panjang deretan kiri dengan kanan), dengan cara mengklik kanan → Convert to Graphics → klik kanan → Ungroup. Kemudian mengelompokkan legend yang hendak disatukan dengan mengklik kanan → group. Lalu dipisah ditempat yang diinginkan agar terlihat rapi.
8.      Membuat garis pembatas antara legenda dengan Insert peta dengan mengklik Text → Line. Lalu tarik garis lurus dari ujung kiri peta. Atur warna sesuai keinginan.
9.      Selanjutnya memasukkan data frame dengan cara mengklik Insert → Data Frame. Kemudian untuk memasukkan peta pada kotak New Data Frame dapat mengklik kanan → Add Data. Lalu memiilh Administrasi Sultra.shp → Add.
10.  Langkah selanjutnya menambahkan grid pada peta dengan klik kanan → Properties → Extent Indicators → Grids → New Grid → Next → Next → Next → Finish → Apply → OK. Kemudian memasukkan judul “Insert Peta” yang prosesnya sama dengan proses pada saat memasukkan judul peta.

11.  Setelah itu, masukkan skala peta, dimana skala yang digunakan adalah skala Bar, dengan cara klik Insert → Skala Bar . kemudian ubah satuan skala dari meter menjadi kilometer dengan mengklik properties → Scala and Units → Apply → OK → pilh skala sesuai keinginan → OK.
 
12.  Lalu masukkan arah mata angin dengan mengklik Insert →North Arrow. Kemudian akan muncul kotak dialog. Pilih arah mata angin → klik OK.
13.  Untuk menambahkan grid pada peta ulangi langkah 11, kemudian akan muncul kotak dialog pilih Properties → Interval. Lalu ubah nilai pada menit (‘) menjadi 10. Lalu klik OK → Apply → OK.
14.  Langkah selanjutnya memasukkan text (Sumber Peta) dengan cara klik icon Text kemudian akan muncul kotak dialog. Setelah memasukkan semuanya klik Apply  lalu klik OK.
15.  Untuk mengubah tampilan latar pada peta, klik kanan →Properties →Frame. Ubah sesuai keinginan lalu klik Apply →OK.



16.  Kemudian menyimpan hasil layout peta dengan cara klik File → Export Map. Pilih tempat untuk menyimpan lalu mengubah Save As Type menjadi JPEG → Save.







    BAB II
          HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1.HASIL










2.2.PEMBAHASAN
        Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja. Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.
        Layout peta merupakan pekerjaan terakhir setelah input data, editing data, analisis data, penambahan label, dan pengaturan legenda daftar isi telah dilakukan. Melalui fasilitas layout dapat membuat dan mengatur data mana saja yang akan digunakan sebagai output dari proses atau analisis gis yang digunakan serta bagaimana data tersebut akan ditampilkan. Layout ini akan bermanfaat untuk memperjelas peta dan memperindah secara tampilan, selain itu tujuan yang lebih penting mengenai layout peta adalah sebagai atribut pelengkap yang mampu menjelaskan isi peta, yang merupakan informasi-informasi penting. Tanpa adanya layout, sebuah peta tidak akan berarti apa-apa, dan hanya bermakna sebagai gambar biasa
judul peta adalah bagian yang menunjukkan nama daerah yang dimuat pada peta tersebut
skala peta adalah bagian yang menunjukkan ukuran perbandingan jarak peta dengan yang sesunggunya.
, arah utara, koordinat/grid,      legenda peta, tahun pembuatan, penerbit peta, dan  index peta.










BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
        Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari praktikum Acara II    (Layout) yaitu :
1.         Layout peta merupakan pekerjaan terakhir setelah input data, editing      data, analisis data, penambahan label, dan pengaturan legenda daftar      isi telah dilakukan.
2.         Komponen–komponen yang harus ada di dalam layout peta       diantaranya adalah ; judul peta, skala peta, arah utara, koordinat/grid,      legenda peta, tahun pembuatan, penerbit peta, dan  index peta.

3.2. SARAN
               Saran pada praktikum ini yaitu kuranggnya memahami materi yang akan di praktekkan sehingga banyak kesalahan yang terjadi saat praktikum, serta praktikan harus menjaga ketenangan saat praktikum berlangsung demi kenyaman bersama antara praktikan maupun asisten.








DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto, Eko. 2002. Sistem Informasi Geografis. Pustaka Buana : Surabaya.

Ekadinata, 2013 Kelebihan dan kekurangan layout. ITB: Bandung.

Erna, Novasing.  2012. Layout Design I .Jurusan TMIP FTIP Unpad. Bandung

Faculty Petra, 2011 http://faculty.petra.ac.id/dwikris/docs/desgrafisweb/layout_design/layout_baik.html. diakses pada tanggal 26 November 2015 pukul 19.30 WITA.

Novifa Iruzzuhria, 2013. konsep-konsep layout. Pustaka Pelajar: Yogyakarta

Nurshanti, 1995. Konsep-konsep Dasar sistem Informasi Geografis.Informatika. Bandung.