KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
TINGGI
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
REKAYASA SOSIAL TAMBANG
PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
ACARA I
GEOREFERENCING
OLEH :
RISAL GUNAWAN
F1B3 14
012
KENDARI
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. LANDASAN
TEORI
Sitem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS)
adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang
bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG
adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data
yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja
(Barus dan Wiradisastra, 2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi
geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis
(spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di
bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data,
mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan
keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah
yang berhubungan dengan geografi.Sistem Informasi Geografis
dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis yang
berbasis digital komputer (Nurpilihan Bafdal, Dkk, 2011).
Konsep
dasar SIG sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi
secara spesial atau kordinat-koordinat geografi. SIG memiliki kemampuan untuk
mengolah data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan
menganalisan data. Aplikasi SIG saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah
aplikasi namun juga bertambah dari jenis keragaman. Pengembangan aplikasi SIG
kedepannya mengarah kepada aplikasi berbasis wep web yang dikunal dengan SIG (Suseno
Adam Dkk, 2012).
Georeferensi
merupakan Langkah awal yang harus dilakukan pada data-data mentah, sebelum
diproses lebih lanjut dengan GIS. Setiap data GIS harus dalam status
tergeoreferensi, yakni sudah berada pada posisi yang tepat di permukaan bumi, sesuai
dengan sistem koordinat yang digunakan. Salah satu contoh data yang perlu
digeoreferensi adalah peta dasar untuk digitasi yang biasanya masih dalam
format raster (jpg, tiff, png, dsb) (Nurfadilla,
2012).
Georeferencing yaitu proses scaling,
berputar, menerjemahkan dan deskewing gambar agar sesuai dengan ukuran tertentu
dan posisi. Para georeferensi jangka panjang akan menjadi asing bagi pengguna
GIS, tetapi umum CAD pengguna mungkin belum pernah melihat kata sebelumnya,
meskipun fungsi ini sangat berguna untuk pekerjaan mereka.Kata awalnya
digunakan untuk menggambarkan proses dari referensi gambar peta ke lokasi
geografis grafis.Untuk sesuatu georeferensi berarti untuk mendefinisikan
keberadaannya di ruang fisik, Artinya, mendirikan perusahaan lokasi dalam hal proyeksi
peta atau sistem koordinat. Istilah ini digunakan baik ketika menetapkan
hubungan antara raster atau vektor gambar dan koordinat tetapi juga ketika
menentukan lokasi spasial fitur geografis lainnya. Contohnya termasuk
menetapkan posisi yang benar dari sebuah foto udara dalam peta atau menemukan
koordinat geografi suatu nama tempat atau jalan alamat (Galuh Subroto, 2011).
Georeferencing sangat penting untuk membuat foto udara dan
citra satelit,biasanya gambar raster, berguna untuk pemetaan seperti
menjelaskan bagaimana data lain, seperti di atas GPS poin, berhubungan dengan
pencitraan. Sangat mungkin informasi penting yang terdapat dalam data atau
gambar yang dihasilkan pada suatu titik waktu yang berbeda. Ini mungkin yang
diinginkan baik untuk menggabungkan atau membandingkan data ini dengan yang
saat ini tersedia. Yang terakhir ini dapat digunakan untuk menganalisis
perubahan dalam fitur yang diteliti selama jangka waktu tertentu (Rinaldi Potabuga, 2010)
Proses georeferensi hanya melibatkan memilih piksel pada gambar raster
dan menentukan apa koordinat yang diwakilinya untuk menggambar vektor. Bila
Anda telah memilih 3 piksel dan mereka ditetapkan vektor koordinat WinTopo Pro
dapat menghitung pemetaan yang tepat untuk setiap pixel dalam gambar, dan
ketika Anda memuat gambar DXF ke dalam CAD atau GIS atau sistem CNC secara
otomatis akan berlokasi di posisi yang benar. Ada berbagai SIG utilitas yang
tersedia yang dapat mengubah data gambar untuk beberapa kerangka pengendalian
geografis, seperti ArcMap 10.2 , PCI Geomatica, atau Erdas Bayangkan . Satu
dapat georeferensi satu set titik, garis, poligon, gambar, atau 3D
struktur.Perangkat GPS akan merekam lintang dan bujur koordinat untuk titik
tertentu bunga, efektif Georeferencing titik ini. Dengan kata lain, harus ada
hanya satu lokasi yang georeferensi bertindak sebagaiacuan. Gambar dapat
dikodekan menggunakan khusus file format GIS atau disertai dengan file dunia.
Untuk georeferensi gambar, orang perlu pertama yang mendirikan titik kontrol,
input diketahui koordinat geografis titik kontrol ini, memilih parameter sistem
koordinat dan proyeksi dan meminimalkan residu. Residual adalah selisih antara
koordinat titik kontrol dan koordinat diprediksi oleh model geografis dibuat
menggunakan titik kontrol (Anonim, 2011).
1.2. TUJUAN
Tujuan dari praktikum
acara 1( Georeferensi ) adalah :
1.
Mahasiswa dapat mengetahui
pengertian dari georefencing
2.
Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah Georeferencing.
2.3. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam
praktikum ini dapat dilihat pada tabel 1.1:
Tabel
1.2 Alat dan Beserta Kegunaannya
NO
|
ALAT DAN BAHAN
|
KEGUNAAN
|
1.
|
Laptop
|
Sebagai
Media dalam Pengolahan Data.
|
2.
|
Flashdisk
|
Mengcopy,
Memindahkan File/Data.
|
3.
|
Peta
|
Sebagai
Bahan Dasar dalam Pengolahan SIG.
|
4.
|
Software
|
Sebagai
Aplikasi untuk Pengolahan data, menyimpan, editing dan layout.
|
1.4. PROSEDUR KERJA
Adapun langkah-langkah dalam melakukan
praktikum Georeferencing :
1. Buka aplikasi ArcGis dengan mengklik Star
All Program.
2. Buka aplikasi ArcGis
kemudian muncul kotak dialog.
3. Pilih peta dengan cara klik kanan pada layer kemudian
klid Add data.
4. Cari tema atau peta yang
Akan kita kerjakan dengan cara pilih conect to folder,Peta Administrasi konawe
utara bmp kemudian klik add.
5. Pilih Menu Customize lalu klik toolbar,kemudian centang
editor 3D analist,draw,georeferencing.
Setelah muncul menu editor,3D analyst,draw,dan georeferencing atur menu yang
dipilih di tempat yang diinginkan.
6. Tentukan titik ikat pertemuan antara garis lintang dan
garis bujur dengan zoom in pada pojok kiri atas peta.
7. Buka
microsoft exel kemudian masukan nilai x dan y.
8. Ulangi Langkah 6 dan 7 untuk menentukan titik ikat 2 (
pojok kanan atas peta), titik ikat 3 (pojok kanan bawah peta) dan titik ikat 4
(pojok kiri bawah peta, dengan cara kembali ke aplikasi ArcGIS kemudian zoom in
pada masing-masing titik ikat.
9. Buka kembali mickrosoft excel,
masukan rumus =SUM(A1+(B1/60)+ (C1/3600)), kemudian tarik satu kali kebawah
untuk mendapatkan nilai yang lainnya.
10. Buka kembali aplikasi ArcGIS, zoom in pada titik ikat 1 (pojok kiri atas peta)
kemudian arahkan kursor pada Add control point, arahkan kursor pada titik ikat
1 lalu klik kiri satu kali kemudian klik kanan sehingga muncul kotak dialog,
masukan nilai X dan Y yang telah di olah sebelumnya di microsoft excel kemudian
klik OK.
11. Ulangi langkah ke-10 pada pertemuan titik ikat 2 (pojok
kanan atas peta), titik ikat 3 (pijok kanan bawah peta) dan titik ikat 4 (pojok
kiri bawah peta).
12. Setelah dimasukan semua nilai X dan Y maka akan muncul
tampilan peta , jika nilai yang kita masukan salah maka tampilan peta akan
miring atau terbalik
13. Simpan peta dengan cara klik kanan pada peta batas administrasi. Bmp → Data→Export data, muncul kotak dialog baru
14. Simpan peta pada lokasi yang kita inginkan, dengan cara
pilih folder location, muncul kotak dialog baru lalu klik Add. Pilih format TIFF, Ganti nama peta sesuai yang
kita inginkan, kemudian klik save.
15. Hapus tema peta format bmp pada
layer legenda dengan cara klik kanan
pada tema peta, kemudian klik remove.
BAB II
HASIL DAN
PEMBAHASAN
2.1.HASIL
Gambar 2.2 Hasil Georeferensi
2.2.
PEMBAHASAN
Sitem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS)
adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang
bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG
adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data
yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja
(Barus dan Wiradisastra, 2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi
geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis
(spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di
bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data,
mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran
yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang
berhubungan dengan geografi.Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua
kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis
digital komputer)
Georeferencing adalah proses penyelarasan
data spasial (lapisan yang berbentuk file: poligon, titik, dll) ke file gambar
seperti peta historis, citra satelit, atau foto udara. This document describes
the basic steps for georeferencing an image using ArcGIS. Dokumen ini
menjelaskan langkah-langkah dasar untuk Georeferencing suatu gambar dengan
menggunakan ArcGIS.
Dalam praktikum acara pertama adalah
pengenalan ArcGis 10.2 ArcGis adalah suatu
perangkat lunak yang di desain pada Graphical User Interface untuk pengolahan
data spasial (Sistem Informasi Geografi) yang terbaru. perangkat lunak ini,
dapat melakukan display (visualisasi data), eksplore, queri, dan analisa data
spasial berikut data-data tabuler yang menyertainya.
Pada praktikum acara 1 (georeferencing)
kita belajar memberi koordinat pada data raster yang berasal dari citra satelit
dengan memanfaatkan data raster gambar peta yang sudah diberikan koordinat
sebelumnya dan cara-caranya yaitu pada langkah pertama klik star-all
program-ArcGIS-ArcMap 10.2.Untuk mendapatkan gambar,klik kanan pada layer
kemudian klik pada tulisan Add data maka
lalu cari gambar kemudian klik Add maka gambar yang kita inginkan akan muncul. Setelah Tampilan peta muncul pada Arc Map 10.2.Klik Menu
Cuztomize Submenu Toolbar kemudian Centang pilihan, Georeferencing ,Layout ,3D
analyst, dan draw.
Klik Icon Zoom
In (+) untuk memperbesar Tampilan Peta,agar mempermudah kita dalam menginput
data.Data yang kita input ada di 4 titik yaitu sudut kanan atas,kiri atas,kanan
bawah dan kiri bawah.Kemudian masukan titik kordinat di empat pertemuan titik X
dan Y.Kemudian Input data di Microsoft
excel sesuai dengan titik koordinatnya dengan Rumus Sum(A1+(B1/60)+(C1+3600) ,
Klik Icon Add Control Points untuk menambah Point Control Pada Peta. Kemudian Arahkan Pointer tepat di antara titik koordinat Sumbu
X dan Y sudut kiri atas ,kemudian Klik kiri satu kali lalu klik kanan dan pilih
Input X dan Y. Kemudian masukan hasil yang telah di olah di Microsoft
excel.Kemudian Tampilan peta akan muncul setelah proses Georeferencing, apabila
peta tidak miring maka peta yang muncul pada proses georeferencing kita simpan
dengan Cara klik kanan pada peta hasil georeferencing klik data kemudian klik
export data. Kemudian Pilih Icon Untuk membuat Folder baru.Disarankan setiap
melalukan kegitan baru terkait Proses data agar menyimpan hasil olahan dalam
Folder baru untuk menghindari Overlapping data.Kemudian
Buat Folder sesuai dengan nama yang kita inginkan, kemudian Klik Add.Pilih Format TIFT kemudian Klik Save,untuk menyimpan
File.dan Proses Georeferencing telah berhasil.
BAB III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang
dapat di ambil dari praktikum Acara I
(Georeferencing) adalah:
1. Georeferencing
merupakan proses pemberian koordinat pada data spasial ke salah satu system
koordianat yang tersedia.Georeferencing sangat penting untuk membuat foto udara
dan citra satelit , biasanya gambar raster, berguna untuk pemetaan seperti
menjelaskan bagaimana data lain, seperti di atas GPS poin, berhubungan dengan
pencitraan.
2. Langkah-langkah
dalam georeferencing yaitu :
1. Menampilkan image
Buka Software ArcGIS lalu pilih Add
Data, Cari folder lokasi dimana terdapat file yang sudah di siapkan, kemudian
pilih kemudian pilih gambar tersebut. Jpg atau Bmp tapi image yang kita tampilkan ini belum
memiliki sistem koordinat (Unknown Units)
2. Membuat
dan memberikan koordinat pada titik ikat
Untuk memberikan
titik kordinat pertama zoom in peta bagian kiri atas lalu pilih icon Add
Control Point (lihat tanda panah) lalu arahkan kursor sampai pada garis
perpotongan bujur dan lintang, lihat tanda + berwarna merah. Setelah
tanda + diletakan pada daerah perpotongan lalu klik kanan lalu pilih Input
X dan Y. Koordinat X dan Y yang diminta berupa angka desimal sedangkan
informasi yang tertera pada peta merupakan koordinat derajat menit dan detik
sehingga koordinat tersebut harus dikonfersi ke dalam angka desimal. Untuk
lebih mempermudah buka Excel. Buatlah kolom tersendiri untuk Derajat, menit dan
detik, lalu buat kolom untuk hasil Derajat dengan angka desimal. Pada kolom
derajat isikan dengan rumus = Derajat + (menit/60) + (detik/3600). buatlah
untuk konversi bujur dan lintang. setelah dibuat rumus tersebut masukan
angka referensi yang terdapat pada peta (perpotongan bujur dan lintang yang
dijadikan titik kontrol). Setelah diketahui nilai X dan Y dalam bentuk desimal
maka isikan nilai tersebut pada bagian kiri atas peta , kanan atas peta, kanan
bawah peta, dan kiri bawah peta setelah dimasukkan semua maka akan muncul peta
yang telah di olah, tapi jika ada kesalahan dalam perhitungan nilai X dan Y
maka peta tersebut akan miring atau terbalik.
3. Menyimpan
peta yang telah di olah
Arahkan kursor pada peta
batas administrasi. Bmp → Data → Export data, muncul kotak dialog baru Simpan peta pada lokasi yang di
inginkan, dengan cara pilih folder location, muncul kotak dialog baru lalu klik
Add. Pilih format TIFF, Ganti nama peta
sesuai yang kita inginkan, kemudian klik save.
3.2. SARAN
Saran
pada praktikum ini yaitu kuranggnya memahami materi yang akan di praktekkan
sehingga banyak kesalahan yang terjadi saat praktikum serta alat dan bahan yang
di perlukan seperti infokus dll, karena inilah yang sangat
berpengaruh dalam kegiatan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Galuh Subroto, 2011 http://serambikesehatan.blogspot.co.id /2011/07/laporan-prak tikum-tent ang – georeferencing.html.Di
akses pada tanggal 8 November
2015 pukul 15.00 WITA
Nurfadilla, 2012 http://documents.tips/documents/laporan-praktikum-arc-gisdocx.html. Diak
ses 8 November 2015 Pukul 15.00 WITA.
Nurpilihan Bafdal, Kharistya Amaru, dan Boy Macklin
Pareira P. 2011 . Buku Ajar Sistem Informasi
Geografis. Bandung : Jurusan TMIP FTIP
Unpad.
Suseno Adam,
Agus Ricky . 2012. Penggunaan Quantum GIS
dalam Sistem Imformasi Geografii. Bandung : Informatika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar