Sabtu, 19 Desember 2015

laporan gis georeferencing



KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
REKAYASA SOSIAL TAMBANG


PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
ACARA I
GEOREFERENCING

OLEH :

RISAL GUNAWAN
F1B3 14 012



KENDARI
2015







BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LANDASAN TEORI
        Sitem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis yang berbasis digital komputer (Nurpilihan Bafdal, Dkk, 2011).
       Konsep dasar SIG sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spesial atau kordinat-koordinat geografi. SIG memiliki kemampuan untuk mengolah data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisan data. Aplikasi SIG saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah aplikasi namun juga bertambah dari jenis keragaman. Pengembangan aplikasi SIG kedepannya mengarah kepada aplikasi berbasis wep web yang dikunal dengan SIG (Suseno Adam Dkk, 2012).
       Georeferensi merupakan Langkah awal yang harus dilakukan pada data-data mentah, sebelum diproses lebih lanjut dengan GIS. Setiap data GIS harus dalam status tergeoreferensi, yakni sudah berada pada posisi yang tepat di permukaan bumi, sesuai dengan sistem koordinat yang digunakan. Salah satu contoh data yang perlu digeoreferensi adalah peta dasar untuk digitasi yang biasanya masih dalam format raster (jpg, tiff, png, dsb)  (Nurfadilla, 2012).
       Georeferencing yaitu proses scaling, berputar, menerjemahkan dan deskewing gambar agar sesuai dengan ukuran tertentu dan posisi. Para georeferensi jangka panjang akan menjadi asing bagi pengguna GIS, tetapi umum CAD pengguna mungkin belum pernah melihat kata sebelumnya, meskipun fungsi ini sangat berguna untuk pekerjaan mereka.Kata awalnya digunakan untuk menggambarkan proses dari referensi gambar peta ke lokasi geografis grafis.Untuk sesuatu georeferensi berarti untuk mendefinisikan keberadaannya di ruang fisik, Artinya, mendirikan perusahaan lokasi dalam hal proyeksi peta atau sistem koordinat. Istilah ini digunakan baik ketika menetapkan hubungan antara raster atau vektor gambar dan koordinat tetapi juga ketika menentukan lokasi spasial fitur geografis lainnya. Contohnya termasuk menetapkan posisi yang benar dari sebuah foto udara dalam peta atau menemukan koordinat geografi suatu nama tempat atau jalan alamat (Galuh Subroto, 2011).                    
       Georeferencing  sangat penting untuk membuat foto udara dan citra satelit,biasanya gambar raster, berguna untuk pemetaan seperti menjelaskan bagaimana data lain, seperti di atas GPS poin, berhubungan dengan pencitraan. Sangat mungkin informasi penting yang terdapat dalam data atau gambar yang dihasilkan pada suatu titik waktu yang berbeda. Ini mungkin yang diinginkan baik untuk menggabungkan atau membandingkan data ini dengan yang saat ini tersedia. Yang terakhir ini dapat digunakan untuk menganalisis perubahan dalam fitur yang diteliti selama jangka waktu tertentu (Rinaldi Potabuga, 2010)
       Proses georeferensi hanya melibatkan memilih piksel pada gambar raster dan menentukan apa koordinat yang diwakilinya untuk menggambar vektor. Bila Anda telah memilih 3 piksel dan mereka ditetapkan vektor koordinat WinTopo Pro dapat menghitung pemetaan yang tepat untuk setiap pixel dalam gambar, dan ketika Anda memuat gambar DXF ke dalam CAD atau GIS atau sistem CNC secara otomatis akan berlokasi di posisi yang benar. Ada berbagai SIG utilitas yang tersedia yang dapat mengubah data gambar untuk beberapa kerangka pengendalian geografis, seperti ArcMap 10.2 , PCI Geomatica, atau Erdas Bayangkan . Satu dapat georeferensi satu set titik, garis, poligon, gambar, atau 3D struktur.Perangkat GPS akan merekam lintang dan bujur koordinat untuk titik tertentu bunga, efektif Georeferencing titik ini. Dengan kata lain, harus ada hanya satu lokasi yang georeferensi bertindak sebagaiacuan. Gambar dapat dikodekan menggunakan khusus file format GIS atau disertai dengan file dunia. Untuk georeferensi gambar, orang perlu pertama yang mendirikan titik kontrol, input diketahui koordinat geografis titik kontrol ini, memilih parameter sistem koordinat dan proyeksi dan meminimalkan residu. Residual adalah selisih antara koordinat titik kontrol dan koordinat diprediksi oleh model geografis dibuat menggunakan titik kontrol (Anonim, 2011).

1.2. TUJUAN
               Tujuan dari praktikum acara 1( Georeferensi ) adalah :
1.        Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari georefencing
2.        Mahasiswa dapat mengetahui  langkah-langkah Georeferencing.

2.3. ALAT DAN BAHAN
       Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada tabel 1.1:
  
        Tabel 1.2  Alat dan Beserta Kegunaannya

NO
ALAT DAN BAHAN
KEGUNAAN
1.
Laptop
Sebagai Media dalam Pengolahan Data.
2.
Flashdisk
Mengcopy, Memindahkan File/Data.
3.
Peta
Sebagai Bahan Dasar dalam Pengolahan SIG.
4.
Software
Sebagai Aplikasi untuk Pengolahan data, menyimpan, editing dan layout.


1.4. PROSEDUR  KERJA
        Adapun langkah-langkah dalam melakukan praktikum Georeferencing :
1.    Buka aplikasi ArcGis dengan mengklik Star All Program.

 
   

2. Buka aplikasi ArcGis kemudian muncul kotak dialog.

   
   
3. Pilih peta dengan cara klik kanan pada layer kemudian klid Add data.
   
   

4. Cari tema atau peta yang Akan kita kerjakan dengan cara pilih conect to folder,Peta Administrasi konawe utara bmp kemudian klik add.
   



    
     
    




     

    



5. Pilih Menu Customize lalu klik toolbar,kemudian centang editor 3D   analist,draw,georeferencing. Setelah muncul menu editor,3D analyst,draw,dan georeferencing atur menu yang dipilih di tempat yang diinginkan.
     

    

    


     

6. Tentukan titik ikat pertemuan antara garis lintang dan garis bujur dengan zoom in pada pojok kiri atas peta.

    




7. Buka microsoft exel kemudian masukan nilai x dan y.

     

8. Ulangi Langkah 6 dan 7 untuk menentukan titik ikat 2 ( pojok kanan atas peta), titik ikat 3 (pojok kanan bawah peta) dan titik ikat 4 (pojok kiri bawah peta, dengan cara kembali ke aplikasi ArcGIS kemudian zoom in pada masing-masing titik ikat.
    
    

9. Buka kembali mickrosoft excel, masukan rumus =SUM(A1+(B1/60)+ (C1/3600)), kemudian tarik satu kali kebawah untuk mendapatkan nilai yang lainnya.

      
   
      

10. Buka kembali aplikasi ArcGIS, zoom in  pada titik ikat 1 (pojok kiri atas peta) kemudian arahkan kursor pada Add control point, arahkan kursor pada titik ikat 1 lalu klik kiri satu kali kemudian klik kanan sehingga muncul kotak dialog, masukan nilai X dan Y yang telah di olah sebelumnya di microsoft excel kemudian klik OK.








11. Ulangi langkah ke-10 pada pertemuan titik ikat 2 (pojok kanan atas peta), titik ikat 3 (pijok kanan bawah peta) dan titik ikat 4 (pojok kiri  bawah peta).

12. Setelah dimasukan semua nilai X dan Y maka akan muncul tampilan peta , jika nilai yang kita masukan salah maka tampilan peta akan miring atau  terbalik



13. Simpan peta dengan cara klik kanan pada peta batas   administrasi. Bmp →  Data→Export data, muncul kotak dialog baru





14. Simpan peta pada lokasi yang kita inginkan, dengan cara pilih folder location, muncul kotak dialog baru lalu klik Add.  Pilih format TIFF, Ganti nama peta sesuai yang kita inginkan, kemudian klik save.






15. Hapus tema peta format bmp pada layer legenda dengan cara klik kanan  pada tema peta, kemudian klik remove.



BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1.HASIL












         Gambar 2.2   Hasil Georeferensi

2.2. PEMBAHASAN
       Sitem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer)
Georeferencing adalah proses penyelarasan data spasial (lapisan yang berbentuk file: poligon, titik, dll) ke file gambar seperti peta historis, citra satelit, atau foto udara. This document describes the basic steps for georeferencing an image using ArcGIS. Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah dasar untuk Georeferencing suatu gambar dengan menggunakan ArcGIS.
       Dalam praktikum acara pertama adalah pengenalan ArcGis 10.2 ArcGis adalah  suatu perangkat lunak yang di desain pada Graphical User Interface untuk pengolahan data spasial (Sistem Informasi Geografi) yang terbaru. perangkat lunak ini, dapat melakukan display (visualisasi data), eksplore, queri, dan analisa data spasial berikut data-data tabuler yang menyertainya.
       Pada praktikum acara 1 (georeferencing) kita belajar memberi koordinat pada data raster yang berasal dari citra satelit dengan memanfaatkan data raster gambar peta yang sudah diberikan koordinat sebelumnya dan cara-caranya yaitu pada langkah pertama klik star-all program-ArcGIS-ArcMap 10.2.Untuk mendapatkan gambar,klik kanan pada layer kemudian klik pada tulisan Add data  maka lalu cari gambar kemudian klik Add maka gambar yang kita inginkan akan muncul. Setelah Tampilan peta muncul pada Arc Map 10.2.Klik Menu Cuztomize Submenu Toolbar kemudian Centang pilihan, Georeferencing ,Layout ,3D analyst, dan draw.
       Klik Icon Zoom In (+) untuk memperbesar Tampilan Peta,agar mempermudah kita dalam menginput data.Data yang kita input ada di 4 titik yaitu sudut kanan atas,kiri atas,kanan bawah dan kiri bawah.Kemudian masukan titik kordinat di empat pertemuan titik X dan Y.Kemudian Input data di Microsoft excel sesuai dengan titik koordinatnya dengan Rumus Sum(A1+(B1/60)+(C1+3600) , Klik Icon Add Control Points untuk menambah Point Control Pada Peta. Kemudian Arahkan Pointer tepat di antara titik koordinat Sumbu X dan Y sudut kiri atas ,kemudian Klik kiri satu kali lalu klik kanan dan pilih Input X dan Y. Kemudian masukan hasil yang telah di olah di Microsoft excel.Kemudian Tampilan peta akan muncul setelah proses Georeferencing, apabila peta tidak miring maka peta yang muncul pada proses georeferencing kita simpan dengan Cara klik kanan pada peta hasil georeferencing klik data kemudian klik export data. Kemudian Pilih Icon Untuk membuat Folder baru.Disarankan setiap melalukan kegitan baru terkait Proses data agar menyimpan hasil olahan dalam Folder baru untuk menghindari Overlapping data.Kemudian Buat Folder sesuai dengan nama yang kita inginkan, kemudian Klik Add.Pilih Format TIFT kemudian Klik Save,untuk menyimpan File.dan Proses Georeferencing telah berhasil.


        






BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
                Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari praktikum Acara I    (Georeferencing) adalah:
1.      Georeferencing merupakan proses pemberian koordinat pada data spasial ke salah satu system koordianat yang tersedia.Georeferencing sangat penting untuk membuat foto udara dan citra satelit , biasanya gambar raster, berguna untuk pemetaan seperti menjelaskan bagaimana data lain, seperti di atas GPS poin, berhubungan dengan pencitraan.
2.      Langkah-langkah dalam georeferencing yaitu :
1. Menampilkan image
       Buka Software ArcGIS lalu pilih Add Data, Cari folder lokasi dimana terdapat file yang sudah di siapkan, kemudian pilih kemudian pilih gambar tersebut. Jpg atau Bmp  tapi image yang kita tampilkan ini belum memiliki sistem koordinat (Unknown Units)
2.  Membuat dan memberikan koordinat pada titik ikat                   
Untuk memberikan titik kordinat pertama zoom in peta bagian kiri atas lalu pilih icon Add Control Point (lihat tanda panah) lalu arahkan kursor sampai pada garis perpotongan bujur dan lintang, lihat tanda + berwarna merah.  Setelah tanda + diletakan pada daerah perpotongan lalu klik kanan lalu pilih Input X dan Y. Koordinat X dan Y yang diminta berupa angka desimal sedangkan informasi yang tertera pada peta merupakan koordinat derajat menit dan detik sehingga koordinat tersebut harus dikonfersi ke dalam angka desimal. Untuk lebih mempermudah buka Excel. Buatlah kolom tersendiri untuk Derajat, menit dan detik, lalu buat kolom untuk hasil Derajat dengan angka desimal. Pada kolom derajat isikan dengan rumus = Derajat + (menit/60) + (detik/3600). buatlah untuk konversi bujur dan lintang. setelah dibuat rumus tersebut masukan  angka referensi yang terdapat pada peta (perpotongan bujur dan lintang yang dijadikan titik kontrol). Setelah diketahui nilai X dan Y dalam bentuk desimal maka isikan nilai tersebut pada bagian kiri atas peta , kanan atas peta, kanan bawah peta, dan kiri bawah peta setelah dimasukkan semua maka akan muncul peta yang telah di olah, tapi jika ada kesalahan dalam perhitungan nilai X dan Y maka peta tersebut akan miring atau  terbalik.
3.      Menyimpan peta yang telah di olah
       Arahkan kursor pada peta batas   administrasi. Bmp →  Data → Export data, muncul kotak dialog baru Simpan peta pada lokasi yang di inginkan, dengan cara pilih folder location, muncul kotak dialog baru lalu klik Add.  Pilih format TIFF, Ganti nama peta sesuai yang kita inginkan, kemudian klik save.

3.2. SARAN
               Saran pada praktikum ini yaitu kuranggnya memahami materi yang akan di praktekkan sehingga banyak kesalahan yang terjadi saat praktikum serta alat dan bahan yang di perlukan seperti infokus dll, karena  inilah yang sangat berpengaruh dalam kegiatan praktikum.













DAFTAR PUSTAKA


Galuh Subroto, 2011 http://serambikesehatan.blogspot.co.id /2011/07/laporan-prak tikum-tent ang – georeferencing.html.Di akses pada tanggal  8 November 2015 pukul 15.00 WITA
 Nurfadilla, 2012  http://documents.tips/documents/laporan-praktikum-arc-gisdocx.html. Diak   ses 8 November 2015 Pukul 15.00 WITA.
Nurpilihan Bafdal, Kharistya Amaru, dan Boy Macklin Pareira P. 2011 . Buku   Ajar Sistem Informasi Geografis. Bandung : Jurusan TMIP FTIP Unpad.
Rinaldi Potabuga . 2010 .Automasi Data_1Georeferencing. Intan Pariwara. klaten
Suseno  Adam, Agus Ricky . 2012. Penggunaan Quantum GIS dalam Sistem Imformasi Geografii. Bandung : Informatika




Tidak ada komentar:

Posting Komentar